BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Tujuan percobaan
1.1.1 Mengetahui cara penjernihan air yang
keruh dengan menggunakan tawas.
1.1.2 Mengetahui reaksi tawas jika
dicampurkan dengan air yang keruh.
1.2
Landasan Teori
Ciri-Ciri Kualitas Air Bersih
Kualitas air yang baik sangatlah diperlukan untuk kebutuhan hidup
manusia, hewan dan tumbuhan. Oleh karena itu kita perlu mengetahui ciri-ciri kualitas
air yang baik untuk dikonsumsi khususnya oleh manusia.
Berikut ini kita membahas tentang kualitas air yang baik secara
fisik. Kualitas air yang baik secara fisik adalah:
1. Rasa
Kualitas air
bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan karena adanya zat
organik atau bakteri.usur lain yang masuk kedalam badan air.
2. Bau
Kualitas air
bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat ditimbulkan oleh
pembusukan zat organik seperti bakteri serta kemungkinan akibat tidak langsung
dari pencemaran lingkungan, terutama sistem sanitasi.
3. Suhu
Secara umum,
kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan aktifitas biologi sehingga
akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan suhu perairan secara
alamiah biasanya disebabkan oleh aktifitas penebangan vegetasi di sekitar
sumber air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya cahaya matahari yang masuk
tersebut mempengaruhi akuifer yang ada secara langsung atau tidak langsung.
4. Kekeruhan
Kekeruhan air
dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik, kekeruhan juga
dapat mewakili warna. Sedang dari segi estetika kekeruhan air dihubungkan
dengan kemungkinan hadirnya pencemaran melalui buangan sedang warna air
tergantung pada warna buangan yang memasuki badan air.
Adalah bahan
padat yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada suhu
103 C – 105 C dalam portable water kebanyakan bahan bakar terdapat dalam bentuk
terlarut yang terdiri dari garam anorganik selain itu juga gas-gas yang
terlarut.
Kandungan total solids pada portable water biasanya berkisaran
antara 20 sampai dengan 1000 mg/l dan sebagai suatu pedoman kekerasan dari air
akan meningkatnya total solids, disamping itu pada semua bahan cair jumlah
koloit yang tidak terlarut dan bahan yang tersuspensi akan meningkat sesuai
derajat dari pencemaran (sutrisno, 1991).
Zat padat selalu terdapat dalam air dan kalau jumlahnya terlalu
banyak tidak baik sebagai air minum, banyaknya zat padat yang diisyaratkan
untuk air minum adalah kurang dari 500 mg/l. Pengaruh yang menyangkut aspek
kesehatan dari pada penyimpangan kualias air minum dalam hal total solids ini
yaitu bahwa air akan memberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa mual
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat :
1. Botol aqua
2. Gelas elemeyer
3. Tumbukan
4. Spon
5. Karter
2.1.2 Bahan :
1. Arang
2. Tawas
3. Pasir
4. Kerikil
5. Air keruh
6. Air bersih
2.2 Cara
Kerja
1. Siapkan botol aqua yang telah dipotong
bawahnya.
2. Masukan busa atau spon kedalam botol setelah
itu masukan pasir secukupnya diatas busa, setelah pasir dimasukan kemudian
masukan kerikil kedalam botol lalu setelah itu masukan arang kedalam botol
setelah arang dimasukan masukan kembali pasir ke dalam botol.
3. Cuci bahan yang berada didalam botol tadi
hingga bersih dengan menggunakan air bersih.
4. Siapkan gelas elemeyer untuk menampung air
setelah proses penyaringan.
5. Masukan air keruh kedalam botol aqua tadi
kemudian tambahkan tawas secukupnya
amati reaksi yang terjadi.
6. Setelah semua air tersaring kedalam gelas
elemeyer tadi, masukan air yang telah disaring tadi kedalam botol aqua tapi,
percobaan yang kedua tanpa menggunakan tawas.
7. Amati yang terjadi ternyata setelah dilakukan
percobaan kedua air menjadi lebih jernih.
Dalam
percobaan kali ini kita bisa mengetahui cara menjernihkan air yang keruh dengan
menggunakan bantuan tawas serta kita bisa mengetahui reaksi dari tawas itu
sendiri.
Air yang keruh
sekalipun bisa menjadi jernih dengan bantuan tawas, dan melalui tahapan yang
telah dijelaskan diatas.
Ketika air keruh
dimasukkan kedalam alat penjernih sederhana, maka air yang dihasilkan akan jauh
lebih jernih dari air semula karena partikel-partikel suspensi yang membuat air
menjadi keruh ukurannya lebih besar dibandingkan dengan kerapatan
komponen-komponen penyaring dalam alat penjernih air sederhana tersebut.
Tawas juga berfungsi
untuk mengendapkan, dan menggumpalkan kotoran-kotoran dalam air keruh. Ion Al3+
dari tawas (bermuatan positif) akan menggumpalkan koloid tanah liat yang
bermuatan negatif sehingga partikel didalamnya akan mengendap, endapan tersebut
baru bisa dipisahkan melalui penyaringan.
Air dapat
dijernihkan berdasarkan sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan absorpsi.
proses koagulasi terjadi akibat tidak stabilnya sistem koloid yang disebabkan
penambahan elektrolit ke dalam sistem koloid tersebut. Sedangkan absorpsi
adalah proses ketika permukaan koloid menyertakan zat lain.
BAB III
PENUTUP
3.1.kesimupulan :
3.1.1.Tawas
berfungsi untuk menjernihkan air yang keruh.
3.1.2
Percobaan yang kedua air menjadi lebih jernih dibandingkan percobaan yang
pertama.
3.2 Saran :
3.2.1
untuk para siswa seharusnya lebih aktif lagi dalam melakukan percobaan
ini.
3.2.2 seharusnya percobaan seperti ini harus
sering – sering dilakukan karena bisa menambah wawasan para siswanya.